Rabu, 27 Februari 2013

RESUME KEWIRAUSAHAAN DEVIYANTI XII AK 1


RESUME KEWIRAUSAHAAN
DSC_2546.JPG
Nama siswa     : Deviyanti
Kelas                : XII AK 1
Email               : Limdeviyanti@gmail.com

A.                  RESUME

Penyusunan Rencana Pengembangan Usaha

1.      Pengembangan Kegiatan Usaha
Komunikasi adalah suatu proses penyamaian dan penerimaan pernyataan dan informasi dari seseorang atau badan usaha kepada orang atau badan usaha lainnya.  Komunikasi antara badan perlu ditingkatkan, terutama dengan rekan, langganan, bahkan dengan saingan.
Peningkatan komunikasi antarabadan usaha dapat dilakukan secara formal maupun secara nonformal. Meningkatkan komunikasi antarabadan usaha secara formal antara lain melalui :
a.      Seminar-seminar dalam bisnis
b.      Penataran-penataran yang berhubungan dengan bisnis
c.       Pelatihan-Pelatihan dalam bisnis
Sedangkan secara nonformal dilakukan sebagai berikut :
a.    Obrolan bisnis pada pada waktu diadakan resepsi pernikahan, perpisahan, penggantin pemimpin perusahaan, dan sebagainya
b.    Adanya kekelurgaan yang diteruskan dengan pembicaraan bisnis.
c.    Negosiasi dalam bisnis
Negosiasi merupakan ujung tombak bagi keberhasilan dalam bisnis. Para pengusaha sebagian besar waktunya dipergunakan untuk bernegosiasi dalam mitra usahanya. Memperbanyak negoisasi dalam bisnis memang sangat penting, agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta memperoleh suatu keuntungan.
Beberapa taktik cara negoisasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh para pengelola usaha adalah sebagai berikut :
a.      Memberi pilihan
Untuk memenangkan negosiasi dalam usaha, para pengelola usaha harus dapat memberikan jasa pilihan kedua yaitu menurunkan syarat-syaratnya, karena suatu kualitas barangnya.
b.      Lelang
Cara negosiasi usaha di sini, berhubungan dengan banyaknya calon mitra bisnis. Mereka semuanya bersaing sendiri di dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan dalam bisnis.
c.       Menipu
Para pengelola usaha yang menerapkan negosiasi cara tersebut pada umumnya senang menipu(faking) calon mitranya dengan menciptakan seolah-olah lebih banyak mengetahui tentang informasi dalam bisnis.
d.      Kalah untuk menang
Dalam hal tersebut pengelola usaha harus dapat mengalah pada saat-saat tertentu, lemah dalam bisnis. Dengan melihat dan memperhatikan kelengahan mitra bisnisnya, sedikit demi sedikit pengelola usaha akan menghasilkan konsesi-konsesinya.
e.      Pura-pura tidak cocok
Dengan pura-pura tidak cocok, misalnya barang-barangnya ada cacat, maka mitra bisnisnya akan menurunkan syarat-syarat penawarannya.
f.        “Ya atau tidak”
Dengan taktik negosiasi tersebut, pengelola usaha akan memberikan ultimatum kepada calon mitra bisnis untuk menerima apa yang ditawarkan persis apa adanya. Ultimatum tersebut perlu dijalankan  dan dibawakan dengan mimik yang serius, sehingga mitra bisnisnya akan merasa khawatir di dalam negoisasi.
g.      Pura-pura batal
Pengelola usaha di sini berpura-pura batal dalam bisnisnya dan membatalkan negosiasinya. Akan tetapi, tanpa sepengetahuan calon mitra bisnisnya, pengelola usaha tetap berjuang untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis.
h.      Kami yang hebat
Taktik tersebut banyak membual tentang keberhasilan di dalam bisnis. Pengelolaan usaha di sini harus dapat menciptakan kesan kehebatannya di dalam bisnis. Di dalam usahanya, banyak calon mitra bisnis merasa amat kecil di dalam menghadapinya. Sehingga, akan menyetujui di dalam melaksanakan negosiasi bisnis yang akan dilaksanakan.
i.        Menambah ekstra
Taktik negoisasi bisnis di sini, seorang pengelola usaha harus mencoba menambah kemenangan (konsensi) pada saat terakhir. Walaupun negosiasi sebenarnya sudah berakhir.
j.        Lambungkan bola rendah
Pada taktik negosiasi bisnis tersebut, mulanya pengelola usaha akan menawarkan persyaratan ringan atau rendah, tetapi setelah penawaran itu diterima, akan segera merembet menawarkan kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan segala persyaratan semula.
k.       Membuka kartu lawan bisnis
Didalam negosiasi di sini, seorang pengelola usaha secara lihai dan pintar dapat membuka kartu lawan mitra bisnisnya. Dengan membuka kartu lawan mitra bisnisnya ia akan menyetujui terhadap apa yang ditawarkan.
l.        Lebih serius
Pengelola usaha yang menerapkan taktik tersebut akan menganggap bahwa penawaran yang diajukan diajukan calon mitra bisnisnya hnya main-main. Akan tetapi, di dalam neosiasi lebih serius.
m.    Pot besar
Seorang pengelola usaha dalam taktik ini memasang persyaratan sangat tinggi sekali pada saat memulai negosiasi bisnis
n.      Persediaan terbatas
Seorang pengelola usaha dalam negosiasi ini, selalu menyebutkan persediaan barang dagangnya terbatas karena laku keras. Dengan demikian, ada kesan jika membeli atau mitra bisnisnya tidak segera menyetujui bisnisnya maka akan menyesal karena akan kehabisan barangnya.
o.      Uang tipuan
Taktik tersebut menyatakan harga barang dagangan dengan persentase dan dengan nilai riilnya. Misalnya untuk harga Rp. 10.000,00 akan meminta penurunan 10%, sudah menguntungkan.
p.      Lihat saja catatan
Seorang pengelola usaha di sini akan menggunakan catatan bisnisnya pada waktu yang lalu. Dengan menunjukkan catatan bisnisnya, maka mitra bisnisnya akan menerima persyaratan yang diajukannya.
q.      Bersabar
Kesabaran dapat juga dijadikan sebagai taktik dalam negosiasi bisnis. Di sini seorang pengelola usaha akan bersabar menunggu sampai calon mitra bisnisnya dapat menerima persyaratan bisnis yang diajukan.
r.       Menggigit sedikit demi sedikit
Taktik negosiasi ysng dijalankan seorang pengelola usaha di sini tidak menampakkan kelemahannya atau kesalahannya. Dengan taktik tersebut, pengelola usaha berusaha memenangkan bisnis dalam negosiasi sedikit demi sedikit. Dengan cara ini pula, calon mitra bisnisnya tidak akan sadar bahwa sebenarnya banyak konsesi yang telah dilepaskan.
2.    Faktor – Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Usaha
A.             Faktor – faktor pendukung kegiatan usaha
Faktor – faktor pendukung kegiatan usaha dapat disebutkan sebagai berikut.
1.    Faktor manusia
2.    Faktor keuangan
3.    Faktor permodalan
4.    Menurut sumbernya :
a.    Modal sendiri
b.    Modal asing ( modal luar )
5.    Menurut lama penggunaannya
a.    Modal pasif jangka pendek
b.    Modal pasif jangka panjang
6.    Faktor organisasi
7.    Faktor perencanaan
8.    Faktor mengatur bisnis
9.    Faktor pajak dan asuransi
10. Faktor fasilitas pemerintah
11. Catat bisnis, yang meliputi antara lain :
a.    Neraca
b.    Laporan rugi / laba
c.     Perubahan modal perusahaan
d.    Administrasi perusahaan
e.    Banyaknya karyawan perusahaan
f.     Pemasaran dan penjualan
g.    Para  pesaing
h.    Mitra bisnis
i.      Para pelanggan dan konsumen potensial
j.      Pasar yang dituju
k.    Banyaknya produk dan persediaan

B.    Faktor – faktor penghambat kegiatan usaha
Pada dasarnya faktor – faktor penghambat kegiatan bisnis atau usaha adalah sebagai berikut :
1.    Kurangnya pengalaman di dalam usaha
2.    Tidak tepat atau cocok memilih jenis usaha
3.    Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat
4.    Keuangan atau permodalan usaha kurang sekali
5.    Tidak adanya ketertarikan pada bidang usaha yang sedang digelutinya
6.    Tidak ada dukungan dari pemerintah daerah
7.    Tidak mempunyai keahlian di dalam usaha
8.    Tidak mempunyai semangat kewirausahaan
9.    Tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri



C.    Menganalisis peluang ( opportunity ) yang ada
Jika dianalisis, kegiatan usaha yang dikelola sebenarnya banyak yang menguntungkan. Peluang yang ada banyak sekali, asal ulet, berusaha keras untuk maju, dan percaya kepada kemampuan sendiri. Peluang bisnis bukanlah peluang jika tidak sanggup menemukan tindakan – tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.
Adapun yang menjadi modal utama untuk meraih kesuksesan di antaranya adalah sebagai berikut :
1.    Pola berpikir yang mengarah kepada sikap dan kemauan untuk sukses
2.    Kepribadian yang kuat untuk sukses
3.    Kecakapan di dalam bekerja atau mengelola usaha
4.    Menerapkan manajemen yang baik
5.    Berani memikul segala risiko dalam bisnis
Langkah – langkah yang mantap dalam pengelolaan usaha adalah sebagai berikut :
1.    Seorang pengusaha atau calon pengusaha harus mempunyai gambaran tentang pemasaran hasil produksi
2.    Menciptakan penyaluran distribusi agar hasil produksi perusahaan cepat sampai ke tangan para konsumen atau para pembeli
3.    Cara memproduksi
4.    Cara pengawasan atau pengendalian produksi
5.    Cara memperoleh bahan – bahan baku.

B.              Pilihan Ganda
1.    Suatu proses penyamaian dan penerimaan pernyataan dan informasi dari seseorang atau badan usaha kepada orang atau badan usaha lainnya adlah pengertian….
a.  Komunikasi                                       d. faking
b.  Negosiasi                                          e. Proses
c.   Lelang  
Jawaban :  a. komunikasi

2.       Berikut ini yang bukan merupakan taktik cara bernegosiasi ialah ….
a.       Memberi pilihan                              d. Kalah untuk menang
b.       Lelang                                                          e. Pura-pura  cocok
c.        Menipu
Jawaban : e. Pura-pura  cocok

3.        Untuk memenangkan negosiasi dalam usaha, para pengelola usaha harus dapat memberikan jasa pilihan kedua yaitu menurunkan syarat-syaratnya, karena suatu kualitas barangnya. Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu ….
a.        Memberi pilihan                             d. Kalah untuk menang
b.        Lelang                                             e. Pura-pura tidak cocok
c.         Menipu
Jawaban : a.memberi pilihan
4.        Pengelola usaha di sini berpura-pura batal dalam bisnisnya dan membatalkan negosiasinya. Akan tetapi, tanpa sepengetahuan calon mitra bisnisnya, pengelola usaha tetap berjuang untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis. Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu….
a.        Memberi pilihan                             d. kalah untuk menang
b.         Lelang                                            e. Pura-pura batal
c.         Menipu
Jawaban : e. Pura-pura  batal

5.      Misalnya untuk harga Rp 10.000 akan meminta penurunan 10%, sudah menguntungkan . contoh ini merupakan cara bernegosiasi yaitu….
a.      “Ya atau Tidak”                                d. pura-pura batal
b.      Pura-pura tidak cocok                      e. uang tipuan
c.       Pot Besar
Jawaban : e. Uang tipuan

6.        Seorang pengelola usaha di sini akan menggunakan catatan bisnisnya pada waktu yang lalu. Dengan menunjukkan catatan bisnisnya, maka mitra bisnisnya akan menerima persyaratan yang diajukannya.  Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu….
a.      “Ya atau Tidak”                                d. Bersabar
b.      Pura-pura batal                                e. uang tipuan
c.       Lihat saja catatan
Jawaban : c. lihat saja catatan

7.      Taktik negoisasi bisnis di sini, seorang pengelola usaha harus mencoba menambah kemenangan (konsensi) pada saat terakhir. Walaupun negosiasi sebenarnya sudah berakhir. Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu ….
a.      “ya atau tidak”                                 d. Menambah ekstra
b.      Pot besar                                           e. Menggigit sedikit demi sedikit
c.       Membuka Kartu Lawan
Jawaban : d. menambah ekstra

8.      Menurut sumbernya, faktor-faktor pendukung kegiatan usaha dibedakan menjadi  ……
a.       Modal sendiri dan faktor manusia
b.      Modal sendiri  dan Faktor Modal
c.       Modal pasif jangka panjang dan modal sendiri
d.      Modal sendiri dan modal asing
e.      Modal pasif jangka pendek dan modal pasif jangka panjang
Jawaban : d. Modal sendiri dan modal asing

9.      Menurut lama penggunaannya modal terdiri dari…..
a.       Modal sendiri dan modal pribadi
b.      Modal sendiri dan modal luar
c.       Modal pasif jangka panjang dan modal sendiri
d.      Modal sendiri dan modal asing
e.      Modal pasif jangka pendek dan modal pasif jangka panjang
f.        Jawaban : e. Modal pasif jangka pendek dan modal pasif jangka panjang

10.   Yang tidak termasuk dalam catat bisnis yaitu
a.       Neraca
b.      Laporan laba/rugi
c.       Perubahan modal perusahaan
d.      Administrasi perusahaan
e.      Modal sendiri
Jawaban. E. Modal sendiri

C.              Essay
1.      Sebutkan cara meningkatkan komunikasi antarabadan usaha secara nonformal!
Jawaban : 
a.      Obrolan bisnis pada pada waktu diadakan resepsi pernikahan, perpisahan, penggantin pemimpin perusahaan, dan sebagainya
b.      Adanya kekelurgaan yang diteruskan dengan pembicaraan bisnis.
c.       Negosiasi dalam bisnis

2.      Sebutkan cara meningkatkan komunikasi antarabadan usaha secara nonformal!
Jawaban :
a.       Seminar-seminar dalam bisnis
b.      Penataran-penataran yang berhubungan dengan bisnis
c.       Pelatihan-pelatihan dalam bisnis

3.       Sebutkan faktor-faktor pendukung kegiatan usaha !
Jawaban :
1)      Faktor manusia
2)      Faktor keuangan
3)      Faktor permodalan
4)      Menurut sumbernya :
a)      Modal sendiri
b)      Modal asing
5)      Menurut lama penggunaannya :
a)      Modal pasif jangka pendek
b)      Modal pasif jangka panjang
6)      Faktor organisasi
7)      Faktor perencanaan
8)      Faktor mengatur bisnis
9)      Faktor pajak dan asuransi
10)   Faktor fasilitas pemerintah
11)   Catat bisnis




RESUME KEWIRAUSAHAAN


RESUME KEWIRAUSAHAAN
DSC_2546.JPG
Nama siswa     : Deviyanti
Kelas                : XII AK 1
Email               : Limdeviyanti@gmail.com

A.                  RESUME

Penyusunan Rencana Pengembangan Usaha

1.      Pengembangan Kegiatan Usaha
Komunikasi adalah suatu proses penyamaian dan penerimaan pernyataan dan informasi dari seseorang atau badan usaha kepada orang atau badan usaha lainnya.  Komunikasi antara badan perlu ditingkatkan, terutama dengan rekan, langganan, bahkan dengan saingan.
Peningkatan komunikasi antarabadan usaha dapat dilakukan secara formal maupun secara nonformal. Meningkatkan komunikasi antarabadan usaha secara formal antara lain melalui :
a.      Seminar-seminar dalam bisnis
b.      Penataran-penataran yang berhubungan dengan bisnis
c.       Pelatihan-Pelatihan dalam bisnis
Sedangkan secara nonformal dilakukan sebagai berikut :
a.    Obrolan bisnis pada pada waktu diadakan resepsi pernikahan, perpisahan, penggantin pemimpin perusahaan, dan sebagainya
b.    Adanya kekelurgaan yang diteruskan dengan pembicaraan bisnis.
c.    Negosiasi dalam bisnis
Negosiasi merupakan ujung tombak bagi keberhasilan dalam bisnis. Para pengusaha sebagian besar waktunya dipergunakan untuk bernegosiasi dalam mitra usahanya. Memperbanyak negoisasi dalam bisnis memang sangat penting, agar perusahaan dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya serta memperoleh suatu keuntungan.
Beberapa taktik cara negoisasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh para pengelola usaha adalah sebagai berikut :
a.      Memberi pilihan
Untuk memenangkan negosiasi dalam usaha, para pengelola usaha harus dapat memberikan jasa pilihan kedua yaitu menurunkan syarat-syaratnya, karena suatu kualitas barangnya.
b.      Lelang
Cara negosiasi usaha di sini, berhubungan dengan banyaknya calon mitra bisnis. Mereka semuanya bersaing sendiri di dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan dalam bisnis.
c.       Menipu
Para pengelola usaha yang menerapkan negosiasi cara tersebut pada umumnya senang menipu(faking) calon mitranya dengan menciptakan seolah-olah lebih banyak mengetahui tentang informasi dalam bisnis.
d.      Kalah untuk menang
Dalam hal tersebut pengelola usaha harus dapat mengalah pada saat-saat tertentu, lemah dalam bisnis. Dengan melihat dan memperhatikan kelengahan mitra bisnisnya, sedikit demi sedikit pengelola usaha akan menghasilkan konsesi-konsesinya.
e.      Pura-pura tidak cocok
Dengan pura-pura tidak cocok, misalnya barang-barangnya ada cacat, maka mitra bisnisnya akan menurunkan syarat-syarat penawarannya.
f.        “Ya atau tidak”
Dengan taktik negosiasi tersebut, pengelola usaha akan memberikan ultimatum kepada calon mitra bisnis untuk menerima apa yang ditawarkan persis apa adanya. Ultimatum tersebut perlu dijalankan  dan dibawakan dengan mimik yang serius, sehingga mitra bisnisnya akan merasa khawatir di dalam negoisasi.
g.      Pura-pura batal
Pengelola usaha di sini berpura-pura batal dalam bisnisnya dan membatalkan negosiasinya. Akan tetapi, tanpa sepengetahuan calon mitra bisnisnya, pengelola usaha tetap berjuang untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis.
h.      Kami yang hebat
Taktik tersebut banyak membual tentang keberhasilan di dalam bisnis. Pengelolaan usaha di sini harus dapat menciptakan kesan kehebatannya di dalam bisnis. Di dalam usahanya, banyak calon mitra bisnis merasa amat kecil di dalam menghadapinya. Sehingga, akan menyetujui di dalam melaksanakan negosiasi bisnis yang akan dilaksanakan.
i.        Menambah ekstra
Taktik negoisasi bisnis di sini, seorang pengelola usaha harus mencoba menambah kemenangan (konsensi) pada saat terakhir. Walaupun negosiasi sebenarnya sudah berakhir.
j.        Lambungkan bola rendah
Pada taktik negosiasi bisnis tersebut, mulanya pengelola usaha akan menawarkan persyaratan ringan atau rendah, tetapi setelah penawaran itu diterima, akan segera merembet menawarkan kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan segala persyaratan semula.
k.       Membuka kartu lawan bisnis
Didalam negosiasi di sini, seorang pengelola usaha secara lihai dan pintar dapat membuka kartu lawan mitra bisnisnya. Dengan membuka kartu lawan mitra bisnisnya ia akan menyetujui terhadap apa yang ditawarkan.
l.        Lebih serius
Pengelola usaha yang menerapkan taktik tersebut akan menganggap bahwa penawaran yang diajukan diajukan calon mitra bisnisnya hnya main-main. Akan tetapi, di dalam neosiasi lebih serius.
m.    Pot besar
Seorang pengelola usaha dalam taktik ini memasang persyaratan sangat tinggi sekali pada saat memulai negosiasi bisnis
n.      Persediaan terbatas
Seorang pengelola usaha dalam negosiasi ini, selalu menyebutkan persediaan barang dagangnya terbatas karena laku keras. Dengan demikian, ada kesan jika membeli atau mitra bisnisnya tidak segera menyetujui bisnisnya maka akan menyesal karena akan kehabisan barangnya.
o.      Uang tipuan
Taktik tersebut menyatakan harga barang dagangan dengan persentase dan dengan nilai riilnya. Misalnya untuk harga Rp. 10.000,00 akan meminta penurunan 10%, sudah menguntungkan.
p.      Lihat saja catatan
Seorang pengelola usaha di sini akan menggunakan catatan bisnisnya pada waktu yang lalu. Dengan menunjukkan catatan bisnisnya, maka mitra bisnisnya akan menerima persyaratan yang diajukannya.
q.      Bersabar
Kesabaran dapat juga dijadikan sebagai taktik dalam negosiasi bisnis. Di sini seorang pengelola usaha akan bersabar menunggu sampai calon mitra bisnisnya dapat menerima persyaratan bisnis yang diajukan.
r.       Menggigit sedikit demi sedikit
Taktik negosiasi ysng dijalankan seorang pengelola usaha di sini tidak menampakkan kelemahannya atau kesalahannya. Dengan taktik tersebut, pengelola usaha berusaha memenangkan bisnis dalam negosiasi sedikit demi sedikit. Dengan cara ini pula, calon mitra bisnisnya tidak akan sadar bahwa sebenarnya banyak konsesi yang telah dilepaskan.
2.    Faktor – Faktor Pendukung dan Penghambat Kegiatan Usaha
A.             Faktor – faktor pendukung kegiatan usaha
Faktor – faktor pendukung kegiatan usaha dapat disebutkan sebagai berikut.
1.    Faktor manusia
2.    Faktor keuangan
3.    Faktor permodalan
4.    Menurut sumbernya :
a.    Modal sendiri
b.    Modal asing ( modal luar )
5.    Menurut lama penggunaannya
a.    Modal pasif jangka pendek
b.    Modal pasif jangka panjang
6.    Faktor organisasi
7.    Faktor perencanaan
8.    Faktor mengatur bisnis
9.    Faktor pajak dan asuransi
10. Faktor fasilitas pemerintah
11. Catat bisnis, yang meliputi antara lain :
a.    Neraca
b.    Laporan rugi / laba
c.     Perubahan modal perusahaan
d.    Administrasi perusahaan
e.    Banyaknya karyawan perusahaan
f.     Pemasaran dan penjualan
g.    Para  pesaing
h.    Mitra bisnis
i.      Para pelanggan dan konsumen potensial
j.      Pasar yang dituju
k.    Banyaknya produk dan persediaan

B.    Faktor – faktor penghambat kegiatan usaha
Pada dasarnya faktor – faktor penghambat kegiatan bisnis atau usaha adalah sebagai berikut :
1.    Kurangnya pengalaman di dalam usaha
2.    Tidak tepat atau cocok memilih jenis usaha
3.    Tidak adanya perencanaan usaha yang tepat
4.    Keuangan atau permodalan usaha kurang sekali
5.    Tidak adanya ketertarikan pada bidang usaha yang sedang digelutinya
6.    Tidak ada dukungan dari pemerintah daerah
7.    Tidak mempunyai keahlian di dalam usaha
8.    Tidak mempunyai semangat kewirausahaan
9.    Tidak percaya kepada kemampuan diri sendiri



C.    Menganalisis peluang ( opportunity ) yang ada
Jika dianalisis, kegiatan usaha yang dikelola sebenarnya banyak yang menguntungkan. Peluang yang ada banyak sekali, asal ulet, berusaha keras untuk maju, dan percaya kepada kemampuan sendiri. Peluang bisnis bukanlah peluang jika tidak sanggup menemukan tindakan – tindakan yang mungkin dan layak untuk mewujudkannya.
Adapun yang menjadi modal utama untuk meraih kesuksesan di antaranya adalah sebagai berikut :
1.    Pola berpikir yang mengarah kepada sikap dan kemauan untuk sukses
2.    Kepribadian yang kuat untuk sukses
3.    Kecakapan di dalam bekerja atau mengelola usaha
4.    Menerapkan manajemen yang baik
5.    Berani memikul segala risiko dalam bisnis
Langkah – langkah yang mantap dalam pengelolaan usaha adalah sebagai berikut :
1.    Seorang pengusaha atau calon pengusaha harus mempunyai gambaran tentang pemasaran hasil produksi
2.    Menciptakan penyaluran distribusi agar hasil produksi perusahaan cepat sampai ke tangan para konsumen atau para pembeli
3.    Cara memproduksi
4.    Cara pengawasan atau pengendalian produksi
5.    Cara memperoleh bahan – bahan baku.

B.              Pilihan Ganda
1.    Suatu proses penyamaian dan penerimaan pernyataan dan informasi dari seseorang atau badan usaha kepada orang atau badan usaha lainnya adlah pengertian….
a.  Komunikasi                                       d. faking
b.  Negosiasi                                          e. Proses
c.   Lelang  
Jawaban :  a. komunikasi

2.       Berikut ini yang bukan merupakan taktik cara bernegosiasi ialah ….
a.       Memberi pilihan                              d. Kalah untuk menang
b.       Lelang                                                          e. Pura-pura  cocok
c.        Menipu
Jawaban : e. Pura-pura  cocok

3.        Untuk memenangkan negosiasi dalam usaha, para pengelola usaha harus dapat memberikan jasa pilihan kedua yaitu menurunkan syarat-syaratnya, karena suatu kualitas barangnya. Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu ….
a.        Memberi pilihan                             d. Kalah untuk menang
b.        Lelang                                             e. Pura-pura tidak cocok
c.         Menipu
Jawaban : a.memberi pilihan
4.        Pengelola usaha di sini berpura-pura batal dalam bisnisnya dan membatalkan negosiasinya. Akan tetapi, tanpa sepengetahuan calon mitra bisnisnya, pengelola usaha tetap berjuang untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis. Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu….
a.        Memberi pilihan                             d. kalah untuk menang
b.         Lelang                                            e. Pura-pura batal
c.         Menipu
Jawaban : e. Pura-pura  batal

5.      Misalnya untuk harga Rp 10.000 akan meminta penurunan 10%, sudah menguntungkan . contoh ini merupakan cara bernegosiasi yaitu….
a.      “Ya atau Tidak”                                d. pura-pura batal
b.      Pura-pura tidak cocok                      e. uang tipuan
c.       Pot Besar
Jawaban : e. Uang tipuan

6.        Seorang pengelola usaha di sini akan menggunakan catatan bisnisnya pada waktu yang lalu. Dengan menunjukkan catatan bisnisnya, maka mitra bisnisnya akan menerima persyaratan yang diajukannya.  Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu….
a.      “Ya atau Tidak”                                d. Bersabar
b.      Pura-pura batal                                e. uang tipuan
c.       Lihat saja catatan
Jawaban : c. lihat saja catatan

7.      Taktik negoisasi bisnis di sini, seorang pengelola usaha harus mencoba menambah kemenangan (konsensi) pada saat terakhir. Walaupun negosiasi sebenarnya sudah berakhir. Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu ….
a.      “ya atau tidak”                                 d. Menambah ekstra
b.      Pot besar                                           e. Menggigit sedikit demi sedikit
c.       Membuka Kartu Lawan
Jawaban : d. menambah ekstra

8.      Menurut sumbernya, faktor-faktor pendukung kegiatan usaha dibedakan menjadi  ……
a.       Modal sendiri dan faktor manusia
b.      Modal sendiri  dan Faktor Modal
c.       Modal pasif jangka panjang dan modal sendiri
d.      Modal sendiri dan modal asing
e.      Modal pasif jangka pendek dan modal pasif jangka panjang
Jawaban : d. Modal sendiri dan modal asing

9.      Menurut lama penggunaannya modal terdiri dari…..
a.       Modal sendiri dan modal pribadi
b.      Modal sendiri dan modal luar
c.       Modal pasif jangka panjang dan modal sendiri
d.      Modal sendiri dan modal asing
e.      Modal pasif jangka pendek dan modal pasif jangka panjang
f.        Jawaban : e. Modal pasif jangka pendek dan modal pasif jangka panjang

10.   Yang tidak termasuk dalam catat bisnis yaitu
a.       Neraca
b.      Laporan laba/rugi
c.       Perubahan modal perusahaan
d.      Administrasi perusahaan
e.      Modal sendiri
Jawaban. E. Modal sendiri

C.              Essay
1.      Sebutkan cara meningkatkan komunikasi antarabadan usaha secara nonformal!
Jawaban : 
a.      Obrolan bisnis pada pada waktu diadakan resepsi pernikahan, perpisahan, penggantin pemimpin perusahaan, dan sebagainya
b.      Adanya kekelurgaan yang diteruskan dengan pembicaraan bisnis.
c.       Negosiasi dalam bisnis

2.      Sebutkan cara meningkatkan komunikasi antarabadan usaha secara nonformal!
Jawaban :
a.       Seminar-seminar dalam bisnis
b.      Penataran-penataran yang berhubungan dengan bisnis
c.       Pelatihan-pelatihan dalam bisnis

3.       Sebutkan faktor-faktor pendukung kegiatan usaha !
Jawaban :
1)      Faktor manusia
2)      Faktor keuangan
3)      Faktor permodalan
4)      Menurut sumbernya :
a)      Modal sendiri
b)      Modal asing
5)      Menurut lama penggunaannya :
a)      Modal pasif jangka pendek
b)      Modal pasif jangka panjang
6)      Faktor organisasi
7)      Faktor perencanaan
8)      Faktor mengatur bisnis
9)      Faktor pajak dan asuransi
10)   Faktor fasilitas pemerintah
11)   Catat bisnis