RESUME
KEWIRAUSAHAAN
Nama
siswa : Deviyanti
Kelas
: XII AK 1
Email
: Limdeviyanti@gmail.com
A.
RESUME
Penyusunan Rencana Pengembangan Usaha
1. Pengembangan Kegiatan Usaha
Komunikasi adalah
suatu proses penyamaian dan penerimaan pernyataan dan informasi dari seseorang
atau badan usaha kepada orang atau badan usaha lainnya. Komunikasi antara badan perlu ditingkatkan,
terutama dengan rekan, langganan, bahkan dengan saingan.
Peningkatan komunikasi
antarabadan usaha dapat dilakukan secara formal maupun secara nonformal.
Meningkatkan komunikasi antarabadan usaha secara formal antara lain melalui :
a.
Seminar-seminar dalam bisnis
b.
Penataran-penataran yang berhubungan dengan bisnis
c.
Pelatihan-Pelatihan dalam bisnis
Sedangkan
secara nonformal dilakukan sebagai berikut :
a.
Obrolan bisnis pada pada waktu diadakan resepsi pernikahan,
perpisahan, penggantin pemimpin perusahaan, dan sebagainya
b.
Adanya kekelurgaan yang diteruskan dengan pembicaraan bisnis.
c.
Negosiasi dalam bisnis
Negosiasi
merupakan ujung tombak bagi keberhasilan dalam bisnis. Para pengusaha sebagian
besar waktunya dipergunakan untuk bernegosiasi dalam mitra usahanya.
Memperbanyak negoisasi dalam bisnis memang sangat penting, agar perusahaan dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya serta memperoleh suatu keuntungan.
Beberapa
taktik cara negoisasi yang perlu dipelajari dan dikembangkan oleh para
pengelola usaha adalah sebagai berikut :
a.
Memberi pilihan
Untuk
memenangkan negosiasi dalam usaha, para pengelola usaha harus dapat memberikan
jasa pilihan kedua yaitu menurunkan syarat-syaratnya, karena suatu kualitas
barangnya.
b.
Lelang
Cara negosiasi
usaha di sini, berhubungan dengan banyaknya calon mitra bisnis. Mereka semuanya
bersaing sendiri di dalam memenuhi persyaratan-persyaratan yang diajukan dalam
bisnis.
c.
Menipu
Para pengelola
usaha yang menerapkan negosiasi cara tersebut pada umumnya senang
menipu(faking) calon mitranya dengan menciptakan seolah-olah lebih banyak
mengetahui tentang informasi dalam bisnis.
d.
Kalah untuk menang
Dalam hal
tersebut pengelola usaha harus dapat mengalah pada saat-saat tertentu, lemah
dalam bisnis. Dengan melihat dan memperhatikan kelengahan mitra bisnisnya,
sedikit demi sedikit pengelola usaha akan menghasilkan konsesi-konsesinya.
e.
Pura-pura tidak cocok
Dengan
pura-pura tidak cocok, misalnya barang-barangnya ada cacat, maka mitra
bisnisnya akan menurunkan syarat-syarat penawarannya.
f.
“Ya atau tidak”
Dengan taktik
negosiasi tersebut, pengelola usaha akan memberikan ultimatum kepada calon
mitra bisnis untuk menerima apa yang ditawarkan persis apa adanya. Ultimatum
tersebut perlu dijalankan dan dibawakan
dengan mimik yang serius, sehingga mitra bisnisnya akan merasa khawatir di
dalam negoisasi.
g.
Pura-pura batal
Pengelola usaha
di sini berpura-pura batal dalam bisnisnya dan membatalkan negosiasinya. Akan
tetapi, tanpa sepengetahuan calon mitra bisnisnya, pengelola usaha tetap
berjuang untuk mencapai keberhasilan dalam bisnis.
h.
Kami yang hebat
Taktik
tersebut banyak membual tentang keberhasilan di dalam bisnis. Pengelolaan usaha
di sini harus dapat menciptakan kesan kehebatannya di dalam bisnis. Di dalam
usahanya, banyak calon mitra bisnis merasa amat kecil di dalam menghadapinya.
Sehingga, akan menyetujui di dalam melaksanakan negosiasi bisnis yang akan
dilaksanakan.
i.
Menambah ekstra
Taktik
negoisasi bisnis di sini, seorang pengelola usaha harus mencoba menambah
kemenangan (konsensi) pada saat terakhir. Walaupun negosiasi sebenarnya sudah
berakhir.
j.
Lambungkan bola rendah
Pada taktik
negosiasi bisnis tersebut, mulanya pengelola usaha akan menawarkan persyaratan
ringan atau rendah, tetapi setelah penawaran itu diterima, akan segera merembet
menawarkan kepada masalah-masalah yang berkaitan dengan segala persyaratan
semula.
k.
Membuka kartu lawan bisnis
Didalam
negosiasi di sini, seorang pengelola usaha secara lihai dan pintar dapat
membuka kartu lawan mitra bisnisnya. Dengan membuka kartu lawan mitra bisnisnya
ia akan menyetujui terhadap apa yang ditawarkan.
l.
Lebih serius
Pengelola usaha
yang menerapkan taktik tersebut akan menganggap bahwa penawaran yang diajukan
diajukan calon mitra bisnisnya hnya main-main. Akan tetapi, di dalam neosiasi
lebih serius.
m.
Pot besar
Seorang
pengelola usaha dalam taktik ini memasang persyaratan sangat tinggi sekali pada
saat memulai negosiasi bisnis
n.
Persediaan terbatas
Seorang
pengelola usaha dalam negosiasi ini, selalu menyebutkan persediaan barang
dagangnya terbatas karena laku keras. Dengan demikian, ada kesan jika membeli
atau mitra bisnisnya tidak segera menyetujui bisnisnya maka akan menyesal
karena akan kehabisan barangnya.
o.
Uang tipuan
Taktik
tersebut menyatakan harga barang dagangan dengan persentase dan dengan nilai
riilnya. Misalnya untuk harga Rp. 10.000,00 akan meminta penurunan 10%, sudah
menguntungkan.
p.
Lihat saja catatan
Seorang pengelola usaha di sini akan menggunakan catatan
bisnisnya pada waktu yang lalu. Dengan menunjukkan catatan bisnisnya, maka
mitra bisnisnya akan menerima persyaratan yang diajukannya.
q.
Bersabar
Kesabaran dapat juga dijadikan sebagai taktik dalam
negosiasi bisnis. Di sini seorang pengelola usaha akan bersabar menunggu sampai
calon mitra bisnisnya dapat menerima persyaratan bisnis yang diajukan.
r.
Menggigit sedikit demi sedikit
Taktik negosiasi ysng dijalankan seorang pengelola usaha di sini
tidak menampakkan kelemahannya atau kesalahannya. Dengan taktik tersebut,
pengelola usaha berusaha memenangkan bisnis dalam negosiasi sedikit demi
sedikit. Dengan cara ini pula, calon mitra bisnisnya tidak akan sadar bahwa
sebenarnya banyak konsesi yang telah dilepaskan.
2. Faktor – Faktor Pendukung dan Penghambat
Kegiatan Usaha
A.
Faktor
– faktor pendukung kegiatan usaha
Faktor –
faktor pendukung kegiatan usaha dapat disebutkan sebagai berikut.
1.
Faktor manusia
2.
Faktor keuangan
3.
Faktor permodalan
4.
Menurut sumbernya :
a.
Modal sendiri
b.
Modal asing ( modal luar )
5.
Menurut lama penggunaannya
a.
Modal pasif jangka pendek
b.
Modal pasif jangka panjang
6. Faktor
organisasi
7. Faktor
perencanaan
8. Faktor
mengatur bisnis
9. Faktor
pajak dan asuransi
10. Faktor
fasilitas pemerintah
11. Catat
bisnis, yang meliputi antara lain :
a. Neraca
b. Laporan
rugi / laba
c. Perubahan
modal perusahaan
d. Administrasi
perusahaan
e. Banyaknya
karyawan perusahaan
f. Pemasaran
dan penjualan
g. Para pesaing
h. Mitra
bisnis
i. Para
pelanggan dan konsumen potensial
j. Pasar
yang dituju
k. Banyaknya
produk dan persediaan
B. Faktor – faktor penghambat kegiatan usaha
Pada
dasarnya faktor – faktor penghambat kegiatan bisnis atau usaha adalah sebagai
berikut :
1. Kurangnya
pengalaman di dalam usaha
2. Tidak
tepat atau cocok memilih jenis usaha
3. Tidak
adanya perencanaan usaha yang tepat
4. Keuangan
atau permodalan usaha kurang sekali
5. Tidak
adanya ketertarikan pada bidang usaha yang sedang digelutinya
6. Tidak
ada dukungan dari pemerintah daerah
7. Tidak
mempunyai keahlian di dalam usaha
8. Tidak
mempunyai semangat kewirausahaan
9. Tidak
percaya kepada kemampuan diri sendiri
C. Menganalisis peluang ( opportunity ) yang
ada
Jika
dianalisis, kegiatan usaha yang dikelola sebenarnya banyak yang menguntungkan.
Peluang yang ada banyak sekali, asal ulet, berusaha keras untuk maju, dan
percaya kepada kemampuan sendiri. Peluang bisnis bukanlah peluang jika tidak
sanggup menemukan tindakan – tindakan yang mungkin dan layak untuk
mewujudkannya.
Adapun
yang menjadi modal utama untuk meraih kesuksesan di antaranya adalah sebagai
berikut :
1. Pola
berpikir yang mengarah kepada sikap dan kemauan untuk sukses
2. Kepribadian
yang kuat untuk sukses
3. Kecakapan
di dalam bekerja atau mengelola usaha
4. Menerapkan
manajemen yang baik
5. Berani
memikul segala risiko dalam bisnis
Langkah – langkah yang mantap dalam pengelolaan usaha adalah sebagai
berikut :
1. Seorang
pengusaha atau calon pengusaha harus mempunyai gambaran tentang pemasaran hasil
produksi
2. Menciptakan
penyaluran distribusi agar hasil produksi perusahaan cepat sampai ke tangan para
konsumen atau para pembeli
3. Cara
memproduksi
4. Cara
pengawasan atau pengendalian produksi
5. Cara
memperoleh bahan – bahan baku.
B.
Pilihan Ganda
1.
Suatu proses penyamaian dan penerimaan pernyataan dan
informasi dari seseorang atau badan usaha kepada orang atau badan usaha lainnya
adlah pengertian….
a. Komunikasi d. faking
b. Negosiasi e. Proses
c. Lelang
Jawaban : a. komunikasi
2.
Berikut ini yang
bukan merupakan taktik cara bernegosiasi ialah ….
a.
Memberi pilihan d. Kalah untuk
menang
b.
Lelang e. Pura-pura cocok
c.
Menipu
Jawaban : e. Pura-pura
cocok
3.
Untuk memenangkan negosiasi dalam usaha, para
pengelola usaha harus dapat memberikan jasa pilihan kedua yaitu menurunkan
syarat-syaratnya, karena suatu kualitas barangnya. Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu ….
a.
Memberi pilihan d. Kalah untuk
menang
b.
Lelang e.
Pura-pura tidak cocok
c.
Menipu
Jawaban : a.memberi
pilihan
4.
Pengelola usaha di sini
berpura-pura batal dalam bisnisnya dan membatalkan negosiasinya. Akan tetapi,
tanpa sepengetahuan calon mitra bisnisnya, pengelola usaha tetap berjuang untuk
mencapai keberhasilan dalam bisnis. Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu….
a.
Memberi pilihan d. kalah untuk menang
b.
Lelang e. Pura-pura batal
c.
Menipu
Jawaban : e. Pura-pura batal
5.
Misalnya untuk harga Rp 10.000 akan meminta penurunan
10%, sudah menguntungkan . contoh ini merupakan cara bernegosiasi yaitu….
a.
“Ya atau Tidak” d.
pura-pura
batal
b.
Pura-pura tidak cocok e.
uang
tipuan
c.
Pot Besar
Jawaban : e.
Uang tipuan
6.
Seorang pengelola
usaha di sini akan menggunakan catatan bisnisnya pada waktu yang lalu. Dengan
menunjukkan catatan bisnisnya, maka mitra bisnisnya akan menerima persyaratan
yang diajukannya. Hal ini merupakan cara
bernegosiasi yaitu….
a.
“Ya atau Tidak” d.
Bersabar
b.
Pura-pura batal e.
uang
tipuan
c.
Lihat saja catatan
Jawaban : c. lihat saja catatan
7.
Taktik negoisasi bisnis di sini, seorang pengelola usaha
harus mencoba menambah kemenangan (konsensi) pada saat terakhir. Walaupun
negosiasi sebenarnya sudah berakhir. Hal ini merupakan cara bernegosiasi yaitu ….
a.
“ya atau tidak” d.
Menambah ekstra
b.
Pot besar e. Menggigit
sedikit demi sedikit
c.
Membuka Kartu Lawan
Jawaban : d. menambah ekstra
8.
Menurut
sumbernya, faktor-faktor pendukung kegiatan usaha dibedakan menjadi ……
a.
Modal sendiri dan faktor manusia
b.
Modal sendiri
dan Faktor Modal
c.
Modal pasif
jangka panjang dan modal sendiri
d.
Modal sendiri
dan modal asing
e.
Modal pasif
jangka pendek dan modal pasif jangka panjang
Jawaban : d. Modal
sendiri dan modal asing
9.
Menurut lama penggunaannya modal
terdiri dari…..
a.
Modal sendiri dan modal pribadi
b.
Modal sendiri dan modal luar
c.
Modal pasif jangka panjang dan modal sendiri
d.
Modal sendiri dan modal asing
e.
Modal pasif jangka pendek dan modal pasif jangka panjang
f.
Jawaban : e. Modal pasif
jangka pendek dan modal pasif jangka panjang
10. Yang tidak
termasuk dalam catat bisnis yaitu …
a.
Neraca
b.
Laporan
laba/rugi
c.
Perubahan
modal perusahaan
d.
Administrasi
perusahaan
e.
Modal sendiri
Jawaban. E.
Modal sendiri
C.
Essay
1.
Sebutkan cara meningkatkan komunikasi antarabadan usaha
secara nonformal!
Jawaban :
a.
Obrolan bisnis pada pada waktu diadakan resepsi pernikahan,
perpisahan, penggantin pemimpin perusahaan, dan sebagainya
b.
Adanya kekelurgaan yang diteruskan dengan pembicaraan bisnis.
c.
Negosiasi dalam bisnis
2.
Sebutkan cara meningkatkan komunikasi antarabadan usaha
secara nonformal!
Jawaban :
a.
Seminar-seminar dalam bisnis
b.
Penataran-penataran yang berhubungan dengan
bisnis
c.
Pelatihan-pelatihan dalam bisnis
3.
Sebutkan
faktor-faktor pendukung kegiatan usaha !
Jawaban :
1)
Faktor manusia
2)
Faktor keuangan
3)
Faktor permodalan
4)
Menurut sumbernya :
a)
Modal sendiri
b)
Modal asing
5)
Menurut lama penggunaannya :
a)
Modal pasif jangka pendek
b)
Modal pasif jangka panjang
6)
Faktor organisasi
7)
Faktor perencanaan
8)
Faktor mengatur bisnis
9)
Faktor pajak dan asuransi
10)
Faktor fasilitas pemerintah
11)
Catat bisnis